Pada
kesempatan kali ini, mimin akan memposting contoh naskah drama. Bagi yang ingin
Copy Paste, jangan lupa cantumkan sumber nya ya. Jangan lupa juga di share, dan
kritikkan nya demi perkembangan dan kemajuan blog ini. Selamat membaca.
Naskah
Drama berjumlah 8 pemain (2 cewe, 6 cowo): PEMBULIAN BERUJUNG PERSAHABATAN
Pemeran
drama :
1. Petronela
N. (tritagonis)
2. Ricky
Ng (antagonis)
3. Rodi (protagonist)
4. Sandi (protagonist)
5. Tasya (antagonis)
6. Stevan
Y. (antagonis)
7. Steven
Owen (tritagonis)
8. Valentino (antagonis)
Tokoh Rodi
ditampilkan dengan suara gagap. Tokoh Stevan, Valen, dan Ricky dengan
penampilan agak nakal.
……………………..
Kring…kring…kring…
Bel masuk
sekolah berbunyi. Petronella, Tasya, Ricky, Stevan, dan Valentino masuk ke
kelas menanti Guru masuk. Sementara itu, Sandi dan Rodi yang juga teman sekelas
mereka belum datang, padahal Pak Owen, Guru pelajaran pertama sebentar lagi
akan masuk.
Valen : Bro… si cupu dua orang itu belum
datang juga ya, kemana mereka ? (sambal
melirik kearah Stevan dan Ricky)
Stevan :
Iya ya, tapi ah sudahlah, bodo amat ngurusin orang.
Ricky :
Tumben ya mereka telat datang, padahal paling disiplin tu.
Tidak lama
kemudian Pak Owen pun datang, kelas yang tadinya rebut menjadi serentak diam.
Kemudian Stevan sebagai ketua kelas mengambil aba – aba untuk hormat.
Stevan :
Hormat….
Murid :
Selamat pagi Pak?!
Pak
Owen :
Pagi anak – anak. Baik, sekarang kita lanjutkan pelajaran minggu yang lalu,
silakan buka halaman 23.
Sementara itu,
dengan tergesa – gesa Sandi dan Rodi datang dengan muka kelelahan.
Pak
Owen :
Loh Sandi, Rodi kalian baru datang?
Sandi&Rodi : Iya Pak…
Pak
Owen :
Kenapa kalian terlambat?
Sandi : Maafkan kami Pak, motor Rodi
tadi pecah ban.
Rodi :
Iya Pak, jadi kami harus membawanya ke bengkel.
Valen :
Alasan Pak, mereka takut pelajaran bapak kali.
Stevan : Benar
tu, materi kita kan bola basket. Sandi mana bisa main basket, badannya kan… Ya
gitu deh (karena Sandi adalah anak yang pendek)
Ricky : Hukum
aja Pak biar mereka kapok, ntar malah jadi kebiasaan buat sering terlambat tuh
Pak.
Valen : Benar
tu Pak, hukum aja Pak.
Pak
Owen :
Sudah-sudah, kalian jangan main hakim sendiri, ini keputusan Bapak, jadi Bapak
yang berhak menentukannya. Sandi, Rodi, duduklah.
Sandi&Rodi : Terimakasih
Pak (dengan suara kaku)
Sandi dan Rodi
pun berjalan untuk duduk ke tempat mereka masing – masing, ketika hendak
melewati Valen, Valen pun menyengkang kaki Sandi sehingga membuat Sandi jatuh
tersungkur.
Valen : Ah
cupu lo! Masa agitu aja jatuh, tak punya tenaga ya? Oh iya kan abis dorong
motor, hahahaha!
Serentak
Valen, Stevan, Ricky, dan Tasya tertawa. Sandi pun langsung bangun dan duduk di
mejanya sendiri.
Petro :
Tasya jangan nertawain orang begitu, kasihan mereka..
Tasya : Iya,
iyaa, maafkan aku..
Pak
Owen :
Sudah-sudahh. Bisa Bapak lanjutkan?
Murid-Murid : Bisa Pak!
Pak
Owen :
Kamu tidak apa-apa kan, Sandi?
Sandi : Tidak
apa-apa kok Pak.
Pak
Owen :
Ya sudah kalua begitu. Baiklah kita lanjutkan pelajaran kita.
Merekapun
kembali serius belajar, tanpa terasa bel istirahat telah berbunyi.
Pak
Owen :
Baiklah anak – anak, kita akhiri dulu pertemuan kita pada hari ini, kita
lanjutkan di pertemuan selanjutnya, Selamat pagi dan sampai jumpa.
Murid-Murid : Selamat pagi Pak.
Murid – murid pun
segera keluar dari ruangan kelas, sementara itu Petronela dan Tasya tidak pergi
kemana-mana, mereka memanfaatkan waktu istirahat mereka didalam kelas saja. Stevan,
Valen, dan Ricky pun juga tidak pergi kemana-mana.
Stevan : Eh
Pet, kalian nggak keluar? Biasanya kalian kalua istirahat pergi ke perpus atau
ke kantin. (tanya Stevan yang sedang duduk diatas meja)
Petro :
Nggak ah lagi malas, kami lagi pengen dikelas aja. Kalian kenapaa nggak keluar,
biasanya juga kalian kala istirahat tidak pernah dikelas?
Tasya : Iya,
tumben kalian dikelas?
Stevan : Kami
lagi ada misi.
Petro :
Misi apaan?
Stevan : Ada
deh mau tau aja.
Tasya :
jangan buat kita penasaran dong.
Stevan : Kami
rencana mau kerjain Sandi sama ROdi biar mereka kapok sekalian, lo mau ikut
nggak? (bertanya kepada Tasya)
Tasya : Emang
rencana apaan sih?
Stevan : Gue
tanya, lo mau ikut nggak ?
Tasya : Iya
emang apa dulu rencananya?
Stevan :
(Stevan pun semakin emosi dengan pertanyaan Tasya yang dianggapnya tidak
penting) Lho mau ikut apa kagak sihh…!
Tasya : Ok!
Ok! Gue ikut kalian. Tapi renca kalian apa, merekan kan lagi ngga ada dikelas,
kalian mau buat apa orangnya aja nggak adaa.
Stevan : Udah
lo ikutin aja kita, ntar lo juga tahu, iya nggak bro? (melirik kea rah Valen
dan Ricky)
Ricky&Valen : Yo i bro.
Petro :
Tas! Jangann… kamu nggak kasiann? (menggelengkan kepala dengan wajah polos
tanda melarang)
Tasya : Udah
gue ama mereka dulu, seru nih kayaknya.. nggak lama kok, ya… ya…
Tidak lama
kemudian Sandi dan Rodi pun datang.
Stevan : Guys
mereka datang tuh.
Maka bergegaslah
mereka menuju pintu masuk.
Stevan : Eh
cupu, kalian abis dari manaa?
Sandi : Kami
abis dari kelas sebelah.
Ricky : Oh
dari kelas sebelah.
Stevan : Bagi
duit dongg?
Sandi : Maaf,
aku lagi nggak punya duit, orang tua ku juga belum gajian.
Tasya : Mana
duli, mau bokap lo udah gajian atau belum, emang urusan kita?!
Sandi : Tapi
Tas, duit kita beneran nggak ada.
Valen :
Alaahh, udah sini gue periksa ! (sambal meraba saku celana Sandi). Ah nih ada,
lo mulai mau bohong sama kita ya?! Ni bro duitnya. (Sambil menyerahkan duit
Sandi tersebut pada Stevan)
Sandi :
Jangan Len, aku mohon, itu duit untuk bayar uang SPP.
Rodi :
HEH! Kalian jangan macam-macam sama teman gue ya, kalian fikir kalian siapa?!
Ricky : Wah…
wahh belum tau dia kita siapa broo.
Valen : Lu
mau tau kita siapa?! Hahh! (bentak Valen kepada Rodi)
Kemudian
mereka mulai berantem satu sama lain. Karena merasa sudah tidak taahan melihat
perlakuan Stevan dan kawan-kawan termasuk Tasya yang merupakan temannya sendiri
yang ikut-ikutan membuli Sandi dan Rodi, maka pergilah Petronela menghampiri
mereka.
Petro :
Cukup! Cukup! Hentikan!
Mereka pun
langsung terdiam menderngar teriakan Petronela.
Petro :
Tolong hentikan, apa perlu aku panggil Kepala Sekolah untuk menghukum kalian?
Stevan, Valen, Ricky, dan kamu Tasya, sadar nggak dengan perbuatan kalian. Hahhh?!
Mereka
tertunduk diam mendengar perkataan Petronela. Sementara itu Sandi hanya bisa
menangis meratapi perlakukan teman-temannya itu.
Petro :
Aku sedih melihat kalian seperti ini. Apakah kalian sadar kalua tindakan kalian
ini sudah kelewatan?! Kalian kan tahu kalua uang itu untuk Sandi membayar SPP. Kalau
kalian ambil uangnya, bagaimana dia bisa bayar SPP?! Jika kalian berada di
posisi Sandi, apa yang bisa kalian katakana kepada orang tua kalian?! Kalian
tidak pernah mau mengerti dengan keadaan orang lain. Kalian hanya mengikuti apa
yang menjadi keinginan kalian saja, tanpa memikirkan orang lain.
Semuanya hanya
terdiam, dan kemudian…
Stevan :
Maafkan kami. Kami menyesal dengan perbuatan kami ini.
Tasya : Iya,
maafkan kami.
Petro :
Meminta maaflah kepada Sandi dan Rodi, karena orang yang kalian sakiti itu
bukan aku. Dan tolong kembalikan uang Sandi yang kalian ambil tadi.
Valen : Baik,
Pet. Akan kami kembalikan.
Stevan : San,
Rod, maafkan kami yang serakah ini, kami menyesal.
Valen : ini
kita balikin uang lu. Maafin ya?
Sandi : hik…
hikk. Nggak apa-apa kok teman.
Ricky : Rodi
maafin kita juga yaa?
Rodi :
Iyaa. Iyaa. Maafin aku juga.
Stevan :
Makasih Petro, karena kamu udah nyadarin kita akan perbuatan kita yang salah ini.
Petro :
Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk saling mengingatkan satu sama lain. Semoga
ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Aku harap setelah ini tidak ada
lagi pertengkaran diantara kalian. (sambal tersenyum lega)
Stevan : Iya kita
janji.
Dan akhirnya
mereka saling memaafkan satu sama lain. Sejak saat itu dan seterusnya tidak ada
lagi pertengkaran diantara mereka, bahkan sekarang mereka sudah menjadi 5
bersahabat yang selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain.
Pesan : Jangan sekali-kali kami merasa kalau
kamulah orang yang berkuasa atas merekayang mempunyai kelemahan dan kekurangan
dalam dirinya.
Mohon maaf, jika penyajian dalam blog ditampilkan kurang rapi. karena naskah ini dibuat terlebih dahulu di Microsoft Word, stelah itu barulah di paste kan di blog ini. Jangan lupa komentarnya ya. Sekian, Terima kasih.